Pertemuanku dengannya tak berhenti begitu saja.... Cerita kembali bergulir dua tahun kemudian...ketika aku duduk di bangku kelas satu SD.
Sudah kebiasaan tiap akhir pekan kami sekeluarga pergi ke kebun keluarga di Tasikmalaya..
Kebun berkontur perbukitan yang dipenuhi oleh pohon cengkeh , membuat suasana menjadi begitu teduh dan begitu menyenangkan untuk berjalan berkeliling....
Aku memutuskan untuk melihat-lihat di bagian lembah sendirian.. begitu banyak hal yang menari perhatian, burung berkicau, tupai yang memanjat pohon kelapa, dan serangga yang beterbangan.. udara sejuk menerpa wajah polosku.....
namun tiba-tiba kakiku tersandung sesuatu, sehingga akupun kehilangan keseimbangan...
aku terjatuh berguling-guling ke sebuah ceruk yang agak dalam dan dipenuhi tumpukan daun cengkeh kering.....
Perasaan pun mulai tak enak, karena kakiku sakit..rupanya lututku terantuk sebuah batu yang cukup besar....
matakupun tak dapat melihat dengan jelas karena wajahku tertutup tanah lembab berbau aneh
Perasaanku semakin tak enak, kuremas daun-daun cengkih yang berwarna kecoklatan dan mulai membusuk....
Tiba-tiba aku mendengar bunyi desisan yang sangat tidak menyenangkan di belakangku...
sosok itu...sosok yang sangat familier bagiku...dan SANGAT BERBAHAYA....
Aku berdiam diri tak ingin bergerak walaupun sedikit...
Sosok itu menegakkan badannya... kepalanya mengembang ...
mengancamku....
ingin membunuhku...
lidahnya berdesis...
seakan ingin mengatakan ia tak suka dengan kehadiranku...
dan ingin membunuhku....
aku tetap diam...
diam....
diam.......
sosok itupun menguncupkan kepalanya lagi....
berpaling ....
dan pergi dengan satu gerakan yang cepat...
aku segera memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi...
tak ingin lagi kembali ke tempat terkutuk itu
