Sunday, May 11, 2008

My Steak Nights part 3

My Steak Nights part 3
(Norah jones punya blueberry nights bareng jude law, mine is steak nights)

Malam ketiga...
Entah mengapa perjalanan pulangku dari kantor sangat tidak nyaman, entah karena perutku yang kosong dan menjerit ingin diisi, atau karena aku tak dapat melupakannya ??

AKu aku tak tahu, tapi mobilku bergerak membelah keramaian jalan dago, terus menuju jalan merdeka..
ketika melewati pertigaan Cikawao, dipengaruhi alam bawah sadar yang kuat, aku berbelok ke arah kanan, dan berhenti di sebuah bangunan bertuliskan steak cikawao, sebuah pembakaran berada didepan bangunan itu, membakar daging, menularkan aroma daging yang sedap ke seluruh penjuru..

Akupun mencari tempat duduk kosong, lalu melihat daftar menu..hmm..harganya naik pikirku..tapi emang segala macam harganya naik sekarang, tapi aku berharap dagingnya akan lebih tebal dibanding biasanya...

untuk mengimbangi malam-malam penuh daging ini, aku memutuskan memesan mix salad sebagai menu pembuka...dan sirloin steak sebagai menu utamanya.

Mix salad datang dengan sajian warna warni  yang cukup menyegarkan, ptongan daun salada, dengan serutan wortel, cacahan bawang bombay dan paprika, disaput home made thousand island yang rasanya beda dengan yang botolan, karena agak lebih asam, tapi entah kenapa menurutku lebih enak.

Tak lama kemudian, sang sirloin datang dengan lemon squash pesananku...
 Akupun Menjeriiiit...................dalam hati..

potongan dagingnya sama seperti harganya belum naik dulu, dengan potongan home made french fries dan setup sayuran dan saus putih pilihanku.

 Dagingnya mudah dipotong (karena tipis)..akupun menggigitnya dengan tak semangat..tapi rasa bakaran daging sederhana yang sedap membuatku makin semangat memakannya...tak terasa hidangan itupun ludes tak tersisa...

Malam ini menyadarkanku, bahwa kita harus selalu menikmati rezeki, dan bersyukur dengan apapun yang kita punya... lebih peka lagi dengan lingkungan sekitar yang mungkin sedang kesusahan, karena himpitan kenaikan harga dimana-mana...masih untung masih bisa makan daging.......

 

My Steak nights part 2

My steak nights part 2
(Norah jones punya blueberry nights bareng jude law, mine is steak nights)

Keesokan harinya...Malam kedua, serombongan kawan mengajak untuk berangkat ke TIZI's di daerah Simpang Dago, sudah barang tentu aku setuju..

karena ini adalah salah satu tempat favoritku untuk makan Steak. Seperti biasa, aku pesen Sirloin Steak, medium well, sementara teman memesan Wiener Schnitzel, Spaghetti and Meatballs (jarang ada resto yang menampilkan menu spaghetti dengan baso ala itali ini),dll.

dan seperti biasa sang sirloin datang dalam piring putih bersih dengan teman-temannya, french fries, sayuran yang disetup, lalu saus berwarna coklat tua, lebih pekat dari saus di BP, dengan aroma smoky barbecue , dan ada semacam saus berbahan dasar tabasco yang disajikan dalam mangkuk kecil yang ada disebelah piringku. Makan di Tizi's bagaikan sebuah tradisi yang telah lama dilakukan, makan bersama teman atau keluarga, tertawa bersama, bergosip tentang pengunjung lain yang duduk disebelah meja kita...

Tapi entah kenapa malam itu agak lain... sang sirloin agak sulit untuk dipotong, terutama bagian lemaknya...langsung aku teringat bahwa hidup itu penuh perjuangan... Jangan menyerah Arief...berjuang terus..
namun, rasa tak nyaman itu segera hilang ketika sang pujaan mendarat dimulutku...

rasa itu....rasa itu... membawaku ke suatu tempat ...

aku ingat...aku ingat...

sebuah taman indah dari masa kecilku..dimana aku dan teman-teman menari bersama..berlari riang gembira tanpa ada prasangka.. menyenangkan...

Tiba-tiba khayalan berganti dengan suatu kenyataan yang menggembirakan... bread roll gratis..
on the house..
roti pastry gurih beraroma bawang putih yang crispy, membuat ingin memesan lagi....

lalu pandangan ku beralih ke pinggan temanku di sebelah...hmm...wiener schnitzel...
walaupun namanya wiener, ini bukanlah sebuah susis, tapi daging tepung panir yang disajikan dengan puree kentang dan setup sayuran....

Melihatnya, memoriku segera kembali ke sebuah musim panas di tahun 2001, aku dan seorang teman karib, sedang berada di kota kecil perbatasan italia dan swiss, kami lapar, sementara uang pas-pasan...
akhirnya kami memesan wiener schnietzel yang dijual di sebuah booth yang dimasak sepasang suami istri berbadan gemuk..sang istri begitu cekatan memasak daging sapi yang telah diberi tepung panir, lalu menaruhnya dalam sebuah roti mirip roti burger dan ditambahi sayuran salad, bawang bombay dan saus mayonaise dan saus tomat..dan dibungkus dengan alumunium foil.
Setelah membayar , kami memutuskan untuk makan wiener schnitzel kami di atas bukit, sambil memandang pegunungan Swiss Alps yang bersalju.

Tapi karena jalan yang berbatu, wiener schnitzel temanku jatuh terburai ke tanah, karena kakinya tersandung batu. Kulihat wajahnya kecewa, karena sudah terbayang di pikiran kami, betapa sedapnya makanan ini.

Oleh karena itu, aku membagi dua bagianku dengannya, dan kami makan dengan sangat nikmat dengan pemandangan yang begitu menakjubkan dari pegunungan yang terkenal ini...itu lah yang kuingat dari sebuah makanan sederhana bernama wiener schnitzel...berbagi dengan sahabat.. susah dan senang bersama..

Tiba-tiba namaku dipanggil oleh seorang perempuan bersuara falsetto, yang meminta untuk diambilkan merica....
aku kembali lagi ke Tizi's di Bandung... Lalu temanku menawarkan aku mencoba wiener schnitzel-nya, akupun tak menolak, dagingnya matang, panirannya agak kering, tapi lumayan enak lah, karena bagiku tak ada yang bisa menandingi kelezatan wiener schnitzel di kaki gunung Alpen...

Tapi hangatnya malam itu di Tizi's mengingatkan aku betapa senangnya berkawan, bercerita, dan juga makan enak.... Kita harus menghargai anugrah yang diberikan Tuhan ini..

My Steak nights part 1

My Steak nights part 1
Entah apa yang merasukiku malam-malam itu, hingga gue begitu terhanyut dalam suasana, terbawa arus nafsu, yang membuat aku tak berdaya dan menerima nasibku di malam malam itu....

Malam pertama, ajakan seorang wanita cantik oriental membawaku menuju sebuah restoran di jalan Maulana Yusuf berjudul Blackpepper....

Karena banyaknya pilihan, nafsuku yang membuncah membuatku memilih XXX Blackpepper, sejenis Sirloin dengan saus istimewa yang dimasak medium well dengan side dish berupa dua potong chicken wings, onion rings, dan mashed potato yang tersaji dalam sebuah mangkuk kecil.. Daging Sirloin yang empuk dan berlemak, mendesis, merayuku untuk segera merenggutnya dari hot plate yang panas..

tapi sebelumnya, aku tumpahkan saus istimewa yang ada dalam cangkir putih itu, dengan segera bunyi desisan cairan kental berwarna coklat tua yang berjumpa dengan daging panas, menghasilkan aroma yang luar biasa...

 Langsung kupotong bagian yang paling berlemak, segera aku terbang melayang ke atas awan, dihibur rasa yang begitu mempesonakan lidahku...

Daging lembut dan bagian yang chewy bermain di mulutku dengan rasa saus dengan dominasi rasa agak manis asin gurih. Segera kutancapkan gigiku di jagung rebus yang rasanya manis dan segar, lalu aku bereksperimen dengan bagian sayap ayam, yang ternyata.... rasanya membawaku kembali menjejak bumi, karena emang biasa...

tapi kemudian aku terbang lagi ke awan ketika garpu dan pisauku kembali bekerjasama memotong daging sirloin yang lembut dan sedap itu...lalu aku kembali mencoba hal baru dengan onion ring nya, ternyata efeknya sama dengan sayap ayam, biasa..

Malam itu bagaikan sebuah perjalanan antara bumi dan langit, terbang dan mendarat kembali, mungkin itu maksud dari sang chef dengan sajiannya ini, bahwa kita manusia boleh bermimpi terbang dibuai rasa bagaikan mimpi, tapi sebagai manusia, kita harus tetap menjejak bumi...oh betapa bijaksananya.... aku takkan melupakannya....

 

Ada Udang dibalik pangsit (Pangsit udang goreng)


Description:
lumayan buat sore yang iseng

Ingredients:
udang yang agak besar 6 ekor

kulit pangsit 6 lembar

garam , merica,

jahe setengah ruas.. dicincang halus

bawang putih 2 syung cincang halus

air jeruk nipis

sausnya

saus tomat 3 sdm

bawang bombay setengah biji

garam, merica, gula secukupnya

cabai ijo 1 biji

bawang putih 2 syung cincang halus



Directions:
lumuri udang yang udah dikupas dengan air jeruk nipis... lalu balur dnegan bawnag putih dan sedikit jahe, lalu taburi dengan merica..

simpan ditengah kulit pangsit, lalu gulung dan rekatkan dengan air.. lalu goreng dengan panas sedang sampai cokelat keemasan.... sisihkanbuat sausnya

tumis bawang putih dan bombay sampai wangi lalu masukkan cabai ijo dan suas tomat, tambahkan gula garam dan merica, lalu siram diatas pangsit udang

Udang Merona


Description:
Enak and seger ajah

Ingredients:
udang 1/2 kg

cabai hijau besar 3 biji

kecap asin 1 sdm

merica dan garam secukupnya

gula pasir secukupnya

bawang bombay satu dipotong kasar

saus tomat 3 sdm

bawang putih 3 siung cincang halus


Directions:
cara bikinnya gampang..

MArtabak udang hihihi


Description:
martabak-martabakan..dengan gaya tabrakan!!

Ingredients:
udang agak gede 4 biji cincang

daun bawang sehelai cacah halus

garam merica secukupnya

sebuah bawang bombay cincang halus

2 butir telur kocok lepas

5 helai kulit pangsit

bahan saus

kecap manis 5 sdm

2 siung bawang merah cincang halus

8 biji cabai rawit potong kecil2

Directions:
kocok semua bahan, campur hingga merata

panaskan minyak goreng, stelah panas masukan sehelai kulit pangsit, lalu ambil dua sendok adonan telur.... setelah setengah matang, lipat dua adonan pangsit dengan cepat dan tepat seperti membuat roti tangkup, lalu bulak balik hingga matang

untuk saus kecapnya, campur semua bahan, dan bejek2 seehingga merata

Tuesday, May 06, 2008

SAMBAL MATAH


Description:
Sambal dari bali yg seger dan sedep

gambarnya minjem dari sexychef.wordpress.com

Ingredients:
sambal matah
4 syung bawang merah
4 syyung bawang putih
honje/ bunga kecombrang
1 jeruk limo
1 batang sereh
3 sendok makan minyak kelapa
cabe rawit merah dan ijo secukupnya

Directions:
semua bahan diiris tipis, bawang merah yang paling akhir, terus tambahkan minyak kelapa asli biar gurih dan mempertahankan warna, lalu bejek-bejek dengan tangan biar nyampur. Jangan lupa siram dengan air perasan jeruk limo ya.


Rajungan goreng telur asin


Description:
Enak..asin... gampang bikinnya

Ingredients:
Rajungan 5 ekor
bawang putih 5 siung cincang kasar
garam
cabe rawit 8 biji diiris kasar
2 butir telur, kocok lepas
jeruk nipis

Directions:
Balur rajungan dengan jeruk nipis dan garam, lalu goreng hingga matang.
lalu tumis bawang putih dengan minyak yang agak banyak, setelah harum masukan cabai rawit, setelah itu masukkan kocokan telur dan goreng hingga membentuk kremesan. lalu tabur diatas rajungan.

Saturday, May 03, 2008

JANGAN SISAKAN MAKANAN

Jangan sisakan makanan

Aduh emang susah ya kalo udah kenyang, tapi ternyata masih banyak yang tersisa, dan pada akhirnya akan terbuang begitu saja. Tapi pernah kebayang ga perjalanan makanan sampai ke piring yang  ada di hadapan kita. Petani membutuhkan waktu 3 bulan untuk memanen jagung, melawan panas dan dingin, seekor ayam membutuhkan waktu setidaknya 3 bulan agar bisa dikonsumsi, belum perjalanan para ikan dari laut, bertahun-tahun waktu yang dibutuhkan untuk menjadi besar, ditangkap nelayan, lalu dijual kepasar. Ingat kembali perjuangan ibu kita menghidangkan makanan, peluh yang bercucuran, bau pasar yang tidak menyenangkan, jangan lupa kerja keras para juru masak, yang bersusah payah memasak aneka hidangan yang dipesan pelanggan.

Tapi kalau akhirnya bersisa ? ya gimana dong...

Ya solusinya gampang, makanlah dengan porsi yang sedikit, yang kira-kira bisa kita habiskan, pasti bisa mengukur sendiri kaan..dan  nambah lagi kalo perlu. Ingat ajaran Rasulullah SAW, makanlah sebelum lapar, dan berhentilah sebelum kenyang. Itu juga bisa panduan agar tidak mengambil makanan secara berlebihan, sehingga kalau tidak habis tidak akan mubazir. Dan lapar adalah sebuah sinyal dari tubuh kalo tubuh kita membutuhkan makanan. Makanya sebelum tubuh menjerit meminta makan, sebaiknya kita beri makan. Dan kita berhenti memasok makanan, sebelum tubuh menjerit lagi karena kekenyangan. Semuanya serba pas dan terjadwal jadinya, tubuhpun jadi sehat.  Jangan menunggu badan kita menjerit-jerit karena menderita. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu pada akhirnya tidak baik.

Kalau emang porsinya besar, dan nggak sanggup menghabiskan gimana ?

Ya bungkus aja sisanya. Kan bisa dimakan lagi nanti dirumah, Kalau belum diacak-acak, bisa juga kita bagi dengan orang di rumah.... atau pengemis di jalanan , atau emang kalo bentuknya udah ga karuan dan  nggak bisa kemakan lagi, bisa kita sumbangkan pada kucing atau anjing liar yang ada jalan atau sekitar rumah. Kasihan hidupnya terlunta-lunta. Sedikit makanan yangk ita beri akan menyambung hidupnya, walaupun mungkin untuk sehari itu.

Pokoknya makanan jangan disia-siakan, nggak kepikiran kan makan steak nggak habis, ternyata membuat si sapi mati sia-sia, udah dipotong, ternyata dagingnya ga dimakan. Sayuran ga habis, nggak kepikiran kan, sayuran itu tumbuh dengan subur, hanya untuk berakhir di tong sampah.

Belum lagi kita suka lupa kalo kita masih beruntung masih bisa makan, masih banyak orang yang ga beruntung karena keadaan ekonominya memang tidak memungkinkan.

Makanya, mulai dari sekarang, AYo.. jangan sia-siakan makanan!!