Saturday, January 10, 2009

Kita BIsa Belajar dari Siapa Saja

selama ini kita terfokus bahwa belajar harus disekolah, di tempat kursus, dsb.
padahal kita bisa belajar apa saja pada siapa saja.

Mungkin kita tak menyadarinya, namun banyak yang bisa kita pelajari dari orang-orang yang tak terduga

saya belajar bahwa saya harus bisa mempertahankan harga diri yang terinjak-injak dari seorang cold Hearted B*#*h.... menjadikan saya orang yang lebih kuat.. thanks for the pressure though.... kalo dia tidak pernah melakukannya, mungkin saya kan selalu jadi orang yang lemah..

selain dari orang tua, saya belajar kasih sayang dari Pinkan, kucing blasteran Persia-Cijagra saya. ketika Pinky lahiran, dengan sayangnya dia menyusui anak-anaknya. lalu ketika dia mendengar suara anak kucing yang ditinggalkan ibunya diluar rumah saya, dnegan segera dia mengadopsi dua anak yatim itu, lalu mengurusnya seperti anaknya sendiri. tiada perbedaan. Sudah dua kali dia melakukannya. mengadopsi anak kucing lain. Walaupun dia smpe kurus kering karena air susunya tlah habis dibagi berlima. Pinky memang penuh cinta !! dia memberikan pelajaran bahwa cinta itu harus dibagi...


Saya belajar perjuangan hidup dari tanaman merambat yang menggelayuti pohon mangga depan rumah. Tumbuhan sambiloto yang pahit itu, selalu menjadi benalu di pohon mangga berbuah manis. itulah kenapa kita selalu memangkasnya, biar si pohon mangga bisa tumbuh dan berbuah. Tapi seheboh apapun dipangkas, sambiloto terus tumbuh, melingkari batang-batang mangga, semakin tinggi, sampai akhirnya saya sadar...sambiloto juga ingin hidup... dia kan berjuang terus demi kehidupannya..

saya belajar banyak hal dari orang yang lebih muda, yang belajar banyak ilmu pengetahuan, pemikiran dan juga pengalaman, dari mereka yang mengalami banyak hal sulit, mungkin takkan kuat saya lakukan, tapi mereka terlihat kuat dan siap menerjang hidup... terus berjalan menikmati hidup..


Saya belajar menghargai orang dari nenek saya. Beliau punya banyak cucu dan saudara. Tapi beliau tidak pernah memperlakukan kami secara berbeda. Walaupun ada diantara kami yang nakal dan trouble maker. Ada pula yang istimewa, pintar dan baik budi. Tapi semuanya sama dimatanya. Menurut saya semua itu dilakukan agar semuanya mendapat distribusi kasih sayang yang sama.

1 comment:

tjita sweet said...

Betul, betul sekali, Nak...