Sunday, May 11, 2008

My Steak nights part 1

My Steak nights part 1
Entah apa yang merasukiku malam-malam itu, hingga gue begitu terhanyut dalam suasana, terbawa arus nafsu, yang membuat aku tak berdaya dan menerima nasibku di malam malam itu....

Malam pertama, ajakan seorang wanita cantik oriental membawaku menuju sebuah restoran di jalan Maulana Yusuf berjudul Blackpepper....

Karena banyaknya pilihan, nafsuku yang membuncah membuatku memilih XXX Blackpepper, sejenis Sirloin dengan saus istimewa yang dimasak medium well dengan side dish berupa dua potong chicken wings, onion rings, dan mashed potato yang tersaji dalam sebuah mangkuk kecil.. Daging Sirloin yang empuk dan berlemak, mendesis, merayuku untuk segera merenggutnya dari hot plate yang panas..

tapi sebelumnya, aku tumpahkan saus istimewa yang ada dalam cangkir putih itu, dengan segera bunyi desisan cairan kental berwarna coklat tua yang berjumpa dengan daging panas, menghasilkan aroma yang luar biasa...

 Langsung kupotong bagian yang paling berlemak, segera aku terbang melayang ke atas awan, dihibur rasa yang begitu mempesonakan lidahku...

Daging lembut dan bagian yang chewy bermain di mulutku dengan rasa saus dengan dominasi rasa agak manis asin gurih. Segera kutancapkan gigiku di jagung rebus yang rasanya manis dan segar, lalu aku bereksperimen dengan bagian sayap ayam, yang ternyata.... rasanya membawaku kembali menjejak bumi, karena emang biasa...

tapi kemudian aku terbang lagi ke awan ketika garpu dan pisauku kembali bekerjasama memotong daging sirloin yang lembut dan sedap itu...lalu aku kembali mencoba hal baru dengan onion ring nya, ternyata efeknya sama dengan sayap ayam, biasa..

Malam itu bagaikan sebuah perjalanan antara bumi dan langit, terbang dan mendarat kembali, mungkin itu maksud dari sang chef dengan sajiannya ini, bahwa kita manusia boleh bermimpi terbang dibuai rasa bagaikan mimpi, tapi sebagai manusia, kita harus tetap menjejak bumi...oh betapa bijaksananya.... aku takkan melupakannya....

 

6 comments:

Adhitya Pratama said...

Dengan steak bisa gendut ... aku tak bisa gendut ... mudah2an tak terlalu gendut ... ganggu juga kalo celana nggak cukup. Tapi selalu banyak makanan enak di multiply atjep kun ... kalo lagi cuman bisa makan seadanya, cukup buka multiply-mu dan mulai makan ... berasa makan berbagai menu ...

Sulis Setiawan said...

serasa melayang2 nih baca review-annya.. hahahhaa
antara puisi dan kenyataan, nikmatnya menyantap seporsi steak bersama seorang wanita cantik.. :D

arief rachman said...

itu memang yang terjadi padaku...ada pelajaran dari setiap makanan yang masuk kedalam tubuh kita..

Jimmy Yakobus said...

ini yg waktu pesenan gw dateng jam 1/2 12 malam ya ip ??

arief rachman said...

iya..hihihihih..maaf ya...abis asyik ngobrol sama perempuan oriental

Jimmy Yakobus said...

memang yang berbau oriental itu asyiikkkk ya rip ^^ (narsiss...)